Gedung Ali Wardhana |
Lima hari kemudian (21 Juni 2016) mendapatkan kabar dari teman kalo SDM lebih memilih kandidat dari universitas lain dibandingkan Asya. Kecewa? Sedikit. Mungkin memang belum rezekinya Asya. Namun, tiga hari kemudian (24 Juni 2016), Asya mendapatkan telfon dengan kode awalan 021. Mbak Nisa diseberang telfon bilang kalo Asya bisa mulai internship pada hari Senin (27 Juni 2016) dengan menyebutkan dresscode untuk hari Senin. Kaget? Iya! Karena pemberitahuan diawal menyebutkan sebaliknya. Asya coba klarifikasi ke teman Asya dan ia pun tidak tahu dengan berita tersebut.
Hari Senin pun tiba. Berangkat pagi-pagi dari Dramaga, Bogor sebelum adzan subuh. Membawa berkas yang mungkin dibutuhkan ketika wawancara dengan SDM. Turun di Stasiun Juanda, jalan kaki sampai ke Kompleks Kementerian Keuangan, sempat salah masuk gedung OJK, dan akhirnya duduk manis di ruang CSO LPDP tepat pukul 8.00 WIB. Asya menunggu beberapa jam untuk bertemu dengan bagian SDM. Banyak hal yang dilakukan ketika menunggu tersebut: menyelesaikan esai beasiswa, melihat semangat calon awardee yang kepo lebih dalam tentang LPDP, melihat kesungguhan para awardee yang mempersiapkan PK, dan awardee yang bersiap merantau untuk menuntut ilmu. Ah, suatu saat Asya akan ada di posisi mereka!
Hari Senin pun tiba. Berangkat pagi-pagi dari Dramaga, Bogor sebelum adzan subuh. Membawa berkas yang mungkin dibutuhkan ketika wawancara dengan SDM. Turun di Stasiun Juanda, jalan kaki sampai ke Kompleks Kementerian Keuangan, sempat salah masuk gedung OJK, dan akhirnya duduk manis di ruang CSO LPDP tepat pukul 8.00 WIB. Asya menunggu beberapa jam untuk bertemu dengan bagian SDM. Banyak hal yang dilakukan ketika menunggu tersebut: menyelesaikan esai beasiswa, melihat semangat calon awardee yang kepo lebih dalam tentang LPDP, melihat kesungguhan para awardee yang mempersiapkan PK, dan awardee yang bersiap merantau untuk menuntut ilmu. Ah, suatu saat Asya akan ada di posisi mereka!
Akhirnya bertemu dengan bagian SDM. Asya diwawancara seputar penelitian S1, kegiatan saat ini dan yang akan datang. Selanjutnya, Asya diberitahu bahwa akan diwawancara lagi oleh Direktur dan Kepala Divisi. Ini diluar dugaan Asya. Kalo boleh jujur, saat itu Asya belum siap banget untuk diwawancara kerja. Tapi rencana Allah selalu tidak terduga dan rezeki tidak akan kemana. Hari itu juga Asya mulai internship di LPDP, menjadi bagian dari Laskar DRFP LPDP.
DRFP? Kepanjangannya yaitu: Direktorat Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan. Hhee bukan bagian keuangan ataupun beasiswa seperti yang dibayangkan. Tapi Asya sangat bersyukur menjadi bagian dari LPDP. Banyak pembelajaran yang telah didapatkan serta rasa kekeluargaan yang sangat berarti untuk saling dibagi. Alhamdulillah, bisa merasakan suasana kantor yang sangat kondusif. Solat dhuha beramai-ramai lebih dari dua rakaat; sholat berjamaah diawal waktu; bahkan tidak ada gap antara anak magang dan pegawai tetap; staf, kepala divisi dan direktur yang sangat baik kepada anak magangnya; event-event yang seru serta memotivasi seperti Tausiah on The Board edisi Ramadhan dan Captain Speech setiap minggunya. Di LPDP juga Asya belajar tentang nilai-nilai LPDP yaitu Integritas itu Utama, Profesionalisme itu Hebat, Sinergi itu Indah, Pelayanan itu Kewajiban, dan Kesempurnaan itu Tujuan.
Supporter LPDP dalam Setjen Mencari Bakat |
Tiga bulan yang terasa cepat untuk dilalui. Berangkat dari kostan (di Dramaga, Bogor) setelah subuh dan sampai kost menjelang isya selama satu bulan, dua bulan sisanya ngekost di daerah Cempaka Putih Barat, Jakarta memberikan pengalaman berharga tersendiri. Menjadi event organizer (kembali) yang merangkap sebagai sekretaris, bendahara (dibantu Mba Rica, Pak Yudo, dan Lyries), logstran (dibantu Bang Darrel) dan humas dalam menghubungi narasumber yang rasanya lebih mudah dibandingkan ketika dulu menjadi mahasiswa. Lalu mempersiapkan visitasi, monev, training, FGD, konsinyering, dan lainnya adalah pengalaman yang tak ternilai.
Laskar DRFP |
No comments:
Post a Comment