July 31, 2013

Croissant di Wina

Croissant and Cappuccino
99 Cahaya di Langit Eropa, salah satu karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, mendapatkan predikat novel islami national best seller di Indonesia. Buku ini menceritakan perjalanan menapak jejak islam di Eropa. Penulis menceritakannya dengan sangat baik. Postingan kali ini Asya ingin mencoba mengulas tentang Croissant dan Coffee di Wina yang terdapat pada beberapa bab awal buku 99 Cahaya di Langit EropaPenulis menceritakan tentang awal perjalanannya menginjak bumi Eropa dan bertemu Fatma di kelas bahasa Jerman untuk pertama kalinya. Mereka menjadi sahabat baik, karena sesama muslim dan menjadi bagian kaum minoritas di Austria. Fatma, imigran Turki berhijab yang beberapa tahun lebih awal tinggal di Austria, telah mengenal Austria dengan cukup baik. Fatma pun mengajak penulis (dalam bab ini, Hanum) untuk melihat kecantikan sunset kota Wina diatas gunung, Kahlenberg. Ketika malam telah sempurna menyelimuti Wina, Fatma dan Hanum menghangatkan diri di sebuah cafe sambil menikmati Croissant dan secangkir capuccino. Tak jauh dari meja mereka, ada tamu cafe lainnya yang cekikikan dan membahas tentang Croissant yang menyatakan bukan dari Paris tapi roti ini berasal dari Austria. Roti untuk merayakan kekalahan Turki di Wina...." Mereka pun memeragakan bagaimana caranya mengolok-olok muslim dengan makan roti Croissant.

Menghina? Jadi begini pada tahun 1683, Turki pada pemerintahan Ottoman berusaha merebut dan memperluas kekuasaannya di Eropa Barat termasuk Austria. Pada saat itu, pasukan Turki yang dipimpin Kara Mustafa Pasha hendak menyerang kota Wina. Namun, Austria mengirim sandi morse, meminta pertolongan, hingga akhirnya ia mendapatkan bantuan dari pasukan Jerman dan Polandia. Turki pun dapat dipukul mundur ke arah timur. Untuk merayakan kekalahan Turki, Austria membuat roti yang awalnya diberi nama kipferl dengan bentuk yang menyerupai bulan sabit seperti lambang pada bendera Turki. Sehingga roti kipfler diciptakan sebagai simbol kekalahan Turki.

Putri kerajaan Austria yang sangat terkenal yaitu Marie Antoniette menikahi putra mahkota Perancis. Marie Antoniette dikenal dengan gaya hidupnya yang hedonis. Setiap pesta, ia selalu menyuguhkan roti asal Wina tersebut kepada tamu-tamunya. Sehingga, kini dunia lebih mengenal roti kipfler berasal dari Perancis dan berganti nama menjadi Croissant atau dalam bahasa Perancis artinya adalah bulan sabit.

Kita lanjutkan ceritanya ya...
Hanum bersiap untuk membalas kata dengan kata lagi. Namun, Fatma memiliki cara berbeda, elegan, dan penuh wibawa dalam 'membalas dendam' perkataan tamu tersebut. Fatma membayar pesanan si tamu dan menuliskan beberapa kata di secarik kertas:
"Hi, I am Fatma, a muslim from Turkey."
dan Fatma pun melampirkan emailnya. Disini, Fatma mengajarkan kita dengan sangat jelas sekali bagaimana menahan diri, kesabaran, dan merubah lawan menjadi kawan. Hanum yang kebingungan menanyakan tentang sikapnya lalu dijawab Fatma seperti ini:
"Tentu saja aku tersinggung, Hanum. Dulu aku juga jadi emosi jika mendengar hal yang tak cocok di negeri ini. Apalagi masalah etnis dan agama. Tapi seperti kau dan dinginnya hawa di Eropa ini, suhu tubuhmu akan menyesuaikan. Hanya satu yang harus kita ingat. Misi kita adalah menjadi agen islam yang damai, teduh, indah, yang membawa keberkahan di komunitas non-muslim."

Ya, tidak seperti agen muslim gadungan yang membajak nama agama dengan teror dan penghasutan. Atau dengan sengaja mengatasnamakan islam atas perbuatan keji yang terjadi. Cara seperti ini akan lebih indah bukan? :)

Dan ternyata memang benar! Ah harus banyak belajar dari sejarah! Yang baik diikuti, yang tidak baik jangan diikuti, dan jangan sampai kesalahan yang sama terulang kembali! Tentang mengayun pedang, ini pun kesalahan besar, begitupun yang terjadi pada Kara Mustafa Pasha. Mungkin akan lebih baik merangkul Eropa Barat dengan cara damai. Tidak dengan cara menginvansi negara lainnya atau parahnya mengkudeta negara sendiri. Seperti yang terjadi saat ini, dibelahan bumi sana. Semoga kita dan mereka selalu berada dalam lindungan-NYA, aamiiin :"

Tentang Croissant sebagai bentuk penghinaan? Berarti ga boleh dimakan dong? Menurut Asya gak juga sih. Yang penting niatan awalnya memang ingin makan roti dan bukan mengolok-olok alasan dibuatnya roti ini.
-o-o-o-

"Tentang kopi kesukaanmu, capuccino, kopi itu bukan berasal dari Italia. Aslinya berasal dari biji-biji kopi Turki yang tertinggal di medan perang di Kahlenberg."

Dan benar loh, coba cek disini. Atau kalo teman-teman punya sumber lainnya yang lebih mendukung monggo di share. Dan tanaman kopi hanya dapat tumbuh baik pada 25 derajat lintang utara (LU) dan 30 derajat lintang selatan (LS). Artinya, tanaman kopi hanya ditemukan di daerah tropis (Sumber). Atau coba cek Wikipedia. Banyak ditemukan di daerah tropis hanya saja kalah bersaing dengan kerja keras mereka untuk melakukan inovasi atau brand name suatu produk bisa saja menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Gambar diambil disini.

No comments:

Post a Comment