Sumber |
Ketika penat
menyapa rasanya ingin ku lepaskan segala sesuatunya. Ketika bosan menerkam
rasanya ingin ku lakukan sesuatu bersamamu. Kamu tahu? Aku sangat suka melihatmu. Aku suka caramu membuatku tertawa
terpingkal-pingkal, aku suka caramu membuatku menangis sejadi-jadinya, aku suka
caramu membuatku sangat takut meskipun sebenarnya aku takut dengan cerita yang
berbau hantu dan sejenisnya. Tapi lepas dari itu semua aku sangat suka kamu,
ya, aku suka kamu, film
Indonesia. Hanya sebatas suka, camkan itu. Karena sebagai warga negara yang baik,
kita harus suka bukan? Tapi maaf aku tidak cinta ataupun bangga terhadapmu. Aku
melihat tingkahmu beberapa tahun terakhir ini dan rasanya kamu mengalami
kemunduran yang cukup signifikan. Kamu membuatku kesal dengan tingkahmu yang
sudah mulai diluar batas. Kamu berlakon hanya untuk merasa ada, kamu berlakon
hanya untuk memuaskan permintaan pasar atau mungkin kamu berlakon hanya
seadanya tanpa mau berusaha lebih baik lagi. Akhirnya, aku tidak suka dan
bahkan benci padamu. Tapi rasa itu pupus sudah ketika aku melihatmu bersama
keindahan Mahamemeru.
Cerita ini
bermula di bulan Desember 2012. Desember adalah bulan keduabelas dan bulan
terakhir dalam satu tahun. Bulan Desember adalah bulan liburan dimana bioskop
dipenuhi dengan berbagai macam film bagus yang tentu saja cukup membuat kantong
kering, khususnya mahasiswa. Di bulan Desember ini film-film terbaik dalam
negeri maupun luar negeri bersaing memasuki bioskop. Beberapa film yang bagus
dan menarik untuk dilihat yaitu Habibie-Ainun dan 5 cm.
Senja itu, saya bersama ketiga teman saya nekat refreshing duluan. Saya dan salah satu teman saya nonton 5 cm
dan kedua teman saya yang lain nonton Habibie-Ainun. Awalnya saya tidak terlalu
berniat menonton film Indonesia di bioskop karena harus merogoh kocek yang
lebih dalam untuk film Indonesia yang sering kali mengecewakan. Namun, beberapa
teman yang telah menonton film tersebut meyakinkan saya bahwa film ini beda
dari yang lainnya. Meskipun masih ada keraguan di hati tapi akhirnya saya meyakinkan
diri sendiribahwa mungkin perkataan teman saya itu
ada benarnya.
Dua tiket 5 cm
sudah ditangan dan kami menunggu cukup lama untuk jam tayang selanjutnya karena
jam tayang sebelumnya sudah lewat beberapa puluh menit. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Setelah film ini diputar beberapa menit, saya mulai menikmati film ini. Cerita yang mudah ditangkap garis
besarnya, yaitu tentang persahabatan, keluarga, dan travelling. Mengapa
travelling? Karena sebagian besar film ini bercerita dalam perjalanan menuju
puncak Mahameru, salah satu puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Sumber |
Sumber |
Film 5 cm ini
sangat menarik dan enak dilihat bahkan rasanya saya melihat film 5 cm seperti
film produksi luar negeri. Keindahan alam Indonesia dalam perjalanan menuju
puncak Mahamemeru banyak diperlihatkan dalam film ini. Dan, keindahan Mahameru yang
membuat saya bangga karena tersadarkan kembali betapa indahnya kekayaan alam Indonesia. Hamparan awan putih yang biasa disebut
negeri di atas awan, matahari terbit, hamparan hijau pepohonan, dan pemandangan Gunung Tengger dan Bromo. Di puncak tertinggi Jawa ini, pendaki dapat menyaksikan fenomena alam yang
menarik. Kepulan asap kawah Jonggring Saloko yang sesekali menghembus ke udara
dengan ketinggian asap sekitar 5-10 meter. Saya kurang tahu bagaimana film ini diproduksi tapi menurut
informasi yang saya dapatkan dalam pelatihan jurnalistik, dasar pembuatan film
yang bagus adalah fotografi. Hal ini terlihat dari cara pengambilan gambar yang
memperlihatkan keindahan alam Indonesia. Hal ini pun dapat mempromosikan
keindahan dan kekayaan alam Indonesia yang belum diketahui oleh masyarakat
Indonesia, menumbuhkan rasa cinta, dan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga bumi alam Indonesia.
Sumber |
Film 5 cm menceritakan
tentang arti persahabatan. Lima orang yang memiliki karakter bebeda-beda dan
dari perbedaan itu mereka tetap bersatu dan bersahabat. Hal ini dapat kita
samakan dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia yang banyak mengalami
kerusuhan dan pertikaian di berbagai daerah akhir-akhir ini. Perbedaan itu
sebaiknya dijadikan sebuah persatuan dan kesatuan seperti semboyan negara kita
yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Film 5 cm
menceritakan tentang mimpi dan harapan. Sesuatu yang rasanya tidak mungkin
untuk dicapai seperti halnya mimpi namun di dalamnya kita menaruh optimisme
tinggi untuk dapat meraihnya. Rasa optimisme itu akan menghasilkan sebuah
harapan. Film ini pun mengajarkan tentang menaruh impian 5 cm di depan kening
kita. Fokus terhadap impian tersebut lalu dengan bumbu usaha yang keras, cepat
atau lambat impian itu akan berada digenggamanmu.
Sumber |
Banyak pesan
yang dapat kita ambil maknanya dalam film 5 cm ini. Pelajaran yang mudah
diambil pun biasanya dari suatu film. Karena melalui film, masyarakat dapat
mengambil pelajaran dengan perasaan terhibur tanpa merasa digurui oleh
siapapun. Dan bahkan termotivasi untuk melakukan sesuatu hal yang lebih baik
lagi. Harapan saya untuk perfilman Indonesia adalah semoga pembuat film dapat menyatukan hatinya dalam
industri film sehingga sebuah film dapat menghargai
perasaan penonton, tidak mengesampingkan logika dan hanya memikirkan keuntungan.
Selain itu, semoga dapat
melanjutkan pembuatan film yang baik, meningkatkan
kualitas dan kuantitas film Indonesia hingga seluruh bangsa Indonesia dan
mancanegara dapat berdecak kagum melihatnya
Demi rasa cinta
terhadap tanah air, demi kekayaan dan keindahan alam yang ada di bumi pertiwi,
demi bangsa Indonesia, dan demi indahnya panorama puncak Mahameru, sebagai generasi penerus bangsa patutnya kita tetap menjaga
keutuhan negeri tercinta ini dan melanjutkan pendidikan melalui film Indonesia
yang baik.
Sumber |
No comments:
Post a Comment