"La, kita coba uji itu yuk!"
"Uji mana?"
"Itu, uji yang ada cincinnya, lucu soalnya"
"Belum ada yang nyematin di jari ya?"
"Eh?"
"Belum ada jodohnya ya?"
"Ada sih (aamiiin) tapi entah masih dimana"
Praktikum Biokimia Umum minggu ini melakukan serangkaian uji mengenai enzim. Pada awal pertemuan dijelaskan mengenai enzim terutama yang ada di dalam mulut. Sebenarnya banyak sekali enzim yang terdapat dalam tubuh ini. Namun, enzim ptialin yang terkandung dalam saliva mudah dilakukan beberapa uji sederhana terhadapnya. Pertama-tama setiap praktikan diharapkan dapat menyumbangkan saliva nya, agak diperhalus karena menyebut air liur mungkin dapat menimbulkan beberapa kontraksi terhadap beberapa orang ketika membaca postingan ini, kalo gak keluar juga praktikan harus melakukannya dengan sedikit bantuan dari kertas saring yang dibasahi asam asetat encer (red: cuka). Ketika memasukan kertas saring tersebut asam asetat encer akan bereaksi dan menghasilkan saliva yang mulai terkumpul dalam satu titik tepatnya dibawah mulut tersebut. Saliva yang telah terkumpul dimasukan ke dalam gelas ukur.
Pada saliva ini pun dilakukan beberapa uji diantaranya lakmus FF dan MO untuk membuktikan bahwa saliva itu asam, biuret untuk menentukan adanya ikatan peptida (protein), millon untuk membuktikan adanya asam amino tirosin, molisch untuk membuktikan adanya karbohidrat, khlorida untuk membuktikan adanya Cl, musin, sulfat dan fosfat.
Terus maksud posting ini dengan judulnya apa dong? --' Nah, dari serangkaian uji tadi ada hasil praktikum yang menarik yaitu hasil dari uji molisch! Kenapa coba? Sebentar kita lihat dulu bagaimana urutan kerjanya. Pertama-tama masukkan 5 tetes pereaksi molisch, campur merata kemudian tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung sebanyak 3 ml asam sulfat pekat. Selanjutnya masukan saliva sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi. Hasilnya adalah:
Terus maksud posting ini dengan judulnya apa dong? --' Nah, dari serangkaian uji tadi ada hasil praktikum yang menarik yaitu hasil dari uji molisch! Kenapa coba? Sebentar kita lihat dulu bagaimana urutan kerjanya. Pertama-tama masukkan 5 tetes pereaksi molisch, campur merata kemudian tambahkan perlahan-lahan melalui dinding tabung sebanyak 3 ml asam sulfat pekat. Selanjutnya masukan saliva sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi. Hasilnya adalah:
Hasil Uji Molisch |
Terbentuklah cincin ungu di dalam tabung reaksi dan hal tersebut membuktikan bahwa saliva mengandung karbohidrat. HORE! :D Posting cincin molisch ini sebenarnya terinspirasi dengan postingannya Nabiela yang penuh dengan berbagai macam kode, eh, dan juga teman-teman sekeliling yang entah kenapa setiap laku dan kata yang terucap menjurus ke hal 'kehidupan selanjutnya'. Dan beberapa mahasiswa pun mulai membaca berbagai macam literatur yang dapat menunjang kehidupan tersebut, mulai dari blablabla, ah rasanya tak usah disebutkan pasti udah pada taulah ya :P Hal tersebut lumrah mengingat perlunya dilakukan persiapan untuk kehidupan tersebut, persiapan sejak dini, dan jangan lupa persiapan memperbaiki diri terus-menerus untuk pasangan kita suatu saat nanti.
The best love story for a Muslim is finding another Muslim who makes their Imaan rise, makes them want to gain knowledge and become more pious.-Usamah Khan via Nabiela
No comments:
Post a Comment