June 30, 2013

Rencana dan Alasan

E: Sya, tahun depan mau lanjut kemana?
A: Emm dulu sih punya rencana mau ngelanjutin ke BEM KM bareng PSDM, mau ketemu di Kementerian Pendidikan
E: Oh jadi mau lanjut ke BEM KM?
A: Enggak sepertinya
E: Terus mau kemana, Sya? 
A: Mau ngerasain nikmatnya belajar di Teknologi Hasil Perairan, membimbing adik-adik angkatan menjadi asisten praktikum, menulis, mencari ilmu dan pengetahuan baru, siap dengan tugas akhir perkuliahan, dan mempersiapkan ke jenjang selanjutnya


Oke, diatas ada sedikit prolog tentang rencana tahun depan seperti apa. Mungkin memang melenceng dari jalur yang direncanakan sebelumnya tapi lama-lama niatan ini mulai membulat. Bukan, bukan bermaksud tidak ingin mengembangkan kemampuan atau pengalaman dalam berorganisasi. Atau tidak ingin memajukan organisasi lainnya. Ya, seperti sempat tertulis dalam CUPANG (Curhatan THP Angkatan 48) yang katanya "Jangan sibuk diluar, majukan THP." Ah, seperti tamparan sih. Tapi disini kita berbagi tugas bukan? Asya coba memajukan THP dari luar dengan menarik masa untuk melihat THP lebih dekat dan kamu memajukan THP dari dalam dengan melihat THP memang pantas untuk dilihat. Itu hanya sedikit cerita. Atau jika kamu bosan mari kita bertukar tempat supaya kita dapat sama-sama merasakan peran kita seperti apa sebelumnya.

Ada alasan lainnya. Jika salah satu dari 'kamu' baca. Maaf mungkin memang sedikit mencurahkan kekecewaan atau Asya yang terlalu dangkal dan negatif dalam berpikir? Beberapa waktu lalu hanya orang-orang tertentu yang memang memiliki niatan untuk sedikit mempublikasikan ke adik-adik angkatan tentang seperti apa kita 'disini', yang lainnya kemana? Entah, Asya tidak mempermasalahkan yang memang benar-benar ada kegiatan, tapi konfirmasi bisa kan? Datang sebentar saja untuk 'melihat' bagaimana kondisinya toh yang lain pun bisa. Atau 'seseorang' yang memang berwenang tentang kegiatan ini memberitahukan ke seluruh pengurus bahwa memang ada acara ini. Atau Asya yang terlalu berlebih dalam berpendapat? Atau memang ini giliran Asya sebagai konsekuensi karena 'bermain' di tempat lainnya? Jika melihat di salah satu grup, salah satu diantara 'dia' melihat tapi tidak berkomentar apa-apa. Senyum aja kali ya :)

Seperti halnya di setiap wawancara ketika akan bergabung dalam suatu kepanitiaan atau organisasi pasti ditanyakan tentang komitmen. Mungkin bagi sebagian orang pasti akan menjawabnya dengan nilai persentase yang tinggi. Tak hanya itu saja, ia akan meyakinkan pewawancara bahwa ia akan benar-benar menjalaninya. Namun, pada kenyataannya , bagi sebagian orang, pasti ada saat dimana ia jenuh. Dan ya kembali ke pribadinya masing-masing.  Ah, tapi bisa kali ya tidak langsung men-judge bahwa kita (Ya, aku dan kamu) 'tidak punya' a.k.a gabut atas pekerjaan. Kita punya loh dan ada banyak hal yang bisa kita lakukan supaya dapat bermanfaat bagi sekitar :D

Dan ketika kita menyapa hal yang baru secara langsung pasti ada yang ditinggalkan. Pun yang ditinggalkan akan merasa lupa. Syukur kalo ia merasa kehilangan *inimaubangetgeh*. Atau mungkin mempertahankan kita? *Ahsemoga* Yang pasti harus pintar-pintar dalam memanajemen waktu. Ini kuncinya.

Seperti beberapa kalimat yang dikutip dari postingan Mba Lia:
"Hati itu kan terdiri jaringan dan sel, kata Robert Hooke, sel itu rongga. Jadi hati itu punya rongga juga. Gak masalah tempat baru lebih nyaman/orang baru lebih baik, karena setiap peristiwa/keluarga, pasti punya tempat khusus di hati masing-masing."

Punya tempat dan seperti apapun isinya. Semoga keadaan ini akan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Dan semoga kecewa yang sempat dirasa pun hilang dan tak berbekas. Masih ada lima bulan lagi waktu untuk memperbaiki. Mari sama-sama.

No comments:

Post a Comment